TEKS PIDATO BAHASA INDONESIA PEMUDA HARAPAN BANGSA

TEKS PIDATO BAIAHASA INDONES

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Pucuk dicinta ulama pun tiba. Bertemu dalam saat berbahagia. Laksana asam di gunung, garam di lautan, bertemu dalam kuali. Tiada kata yang paling indah dan seribu mutiara yang paling berbobot, yang penuh makna-makna pujian, hanyalah selintir kalimat yang tersirat dan tersurat di awal Surat Al Fatihah, yakni Bismillahirrohmanirrohim.
Sholawat beserta Salam semoga tetap tercurah dan dilimpahkan kepada Paduka alam yang telah berhasil membedakan antara air dan bir, antara fanta dan ganja, antara wiski dan air kopi, antara alkohol dan teh botol, yakni Habibana Wanabiyyana Muhammad saw.
Sholawat yang keduanya semoga tetap tercurah dan dilimpahkan kepada para Shohabatnya dan Tabi’innya. Yang mana mereka juga telah ikut andil aksi dalam rangka menyatukan barat dan timur, mengikis habis segala bentuk ajaran komunis, membabat segala maksiat, yang dapat menyesatkan umat, sekaligus membumi hanguskan kubu-kubu yahudi dan nasroni, sehingga sampai sekarang bendera Islam masih tetap berkibar dan berkobar di penjuru dunia ini.
Hadirin Yang Berbahagia…
Hari demi hari terus berganti, seakan tak pernah berhenti. Bulan demi bulan terus berjalan, seakan tak pernah bosan, waktu pun terus berlalu, seakan tak pernah jemu seiring dengan perputaran waktu dan peradaran masa.
Para pemuda yang mulia, para pemudi yang dicintai…
Apabila kita bicara tentang pemuda, sering kita dapati dalam banyak artikel, bahwa pemuda mempunyai peranan yang sangat besar dalam pembangunan bangsa dan agama. Mereka adalah harapan bangsa yang akan berjuang demi masa depan negara yang lebih cerah. Mereka juga dalam waktu yang sama adalah tumpuan agama yang akan berjuang demi kejayaan islam di masa mendatang. Kita semua maklum bahwa masa depan bangsa dan agama ditentukan oleh pemuda-pemuda masa kini, sebagaimana semboyan yang sering didengungkan :
شـبّان الـيوم رجـال الـغـد
“To day is young tomorrow will be leader. Ayena budak ngora isukan jadi pamimpin negara. Pemuda hari ini adalah pemimpin di hari esok”.
Bagaimana keadaan bangsa 10, 20, 30 tahun yang akan datang? Jawabannya ada ditangan pemuda-pemuda hari ini.
Oleh karena itu untuk mengoftimalisasikan eksistensinya sebagai harapan bangsa dan agama perlulah pemuda-pemuda memiliki figur pemuda yang dapat berperan terhadap bangsa dan agama. Maka dalam acara ini saya mencoba mengetengahkan kisah pemuda Ashhabul Kahfi yang terukir dalam surat Al Kahfi ayat : 13 Sebagai teladan yang perlu dicontoh oleh para pemuda kita.
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
“Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada tuhan mereka. Dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk”.
Menurut Ibnu Jarir Ath-Thaubari dalam kitab “Jami’ul Bayan Ta’wili Ayyil Qur’an”, dijelasakn ayat ini menceritakan kisah perjuangan berdarah dari tujuh pemuda ashhabul kahfi dalam membela kebenaran dan keyakinan.
Alkisah di jaman dulu, pada masa transisi antara kenabian Isya dan Muhammad, Romawi dipimpin Dikyanius seorang raja dholim dan sewenang-wenang, yang menerapkan politik tangan besi. Siapa saja yang menentang akan disingkirkan dan dibunuh, siapa yang menta’atinya akan hidup aman dan tentram, diberi fasilitas yang lebih enak.
Diantara yang menentang ada sekelompok pemuda dengan keteguhan hati dan keyakinannya serta semangat reformasi mereka mengungkapkan kebenaran dihadapan raja dholim dan sombong. Namun ketika mendengar teman-temannya dibunuh dan dibantai secara masal, mereka takut dan bersembunyi di dalam goa di gunung Binjalias.
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رُشْدًا
“ingatlah tatkala pemuda-pemuda itu kedalam gua, mereka berdo’a: wahai Tuhan kami, berikanlah kami rahmat dari sisiMu dan sampaikanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami”. (Q.S. Al Kahfi : 10)
Tak lama para tangan kanan raja Dikyanius melacak meraka dan menemukan gua tersebut dan akhirnya menyumbat gua itu dengan batu. Tetapi Alhamdulillah dengan izin Allah pemuda-pemuda itu tidak mati hanya tertidur selama 309 tahun. Ketika mereka sadar, bangun dari tidurnya mereka mendapati dunia baru dan penguasa yang lebih baik dan tentu saja mata uang mereka 309 tahun yang lalu tidak berlaku lagi. Kacian deh luh… … !

Hadirin para remaja yang berbahagia…

Dari kisah ini kita dapat memetik hikmahnya, bahwa Ashhabul Kahfi mempunyai uswah hasanah yang perlu dicontoh oleh para pemuda. Ashhabul Kahfi merupakan simbol pemuda yang kuat imannya, teguh pendiriannya, mantap akidahnya, siap membela kebenaran dan mempertahankann keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah gua daripada mati bercermin bangkai penguasa. Ingatlah wahai para pemuda! perjuangan membela kebenaran, menumpas kemaksiatan dan menyelamatkan bangsa dari kedholiman adalah tugas para pemuda khususnya sebagai calon bangsa.
Syeikh Mushthofa Al Gholayani seorang pujangga Mesir bersenandung dalam syairnya :

ان في يد الشبّان امر الامة # وفى اقدامهم حياتها

“Sesungguhnya ditangan pemudalah letak maju mundurnya bangsa dan di bawah kakinyalah letak hidup matinya bangsa”.

Seorang pemuda janganlah apatis, duduk tenang berpangku tangan jika kelihat kemungkaran dan kedholiman melanda bangsa ini. Tapi harus bergerak maju memeranginya sampai keakar-akarnya. Pemuda haruslah jadi pelopor pembangunan yang akan memajukan bangsa ini, bukan menjadi racun yang menghancurkan bangsa ini. Sejarah telah membuktikan betapa besarnya peranan pemuda dalam menyumbang pikiran, tenaga, bahkan nyawa dipertaruhkan demi merebut kemerdekaan. Mereka siap mengangkat senjata, siap membawa bambu runcing, siap berjalan kaki, menembus padang ilalang, menerobos hutan belantara, menyelusuri jalan setapak yang terjal da…n sebagainya- yang tidak kita rasakan. Yang penting Indonesia merdeka.

Ingatlah hadirin, Para pemuda calon pemimpin bangsa!
Kemerdekaan yang kita rasakan ini bukanlah hadiah dari Belanda, bukan kado dari Jepang, bukannya turun begitu saja laksana embun di waktu malam. Tapi di tegakan di atas untaian air mata, isak tangis genangan darah, cucuran keringat serta pekik getir perjuangan para pemuda yang kadang kala mereka sudah gugur di medan laga dan tidak sempat merasakan nikmat kemerdekaan.
Itulah catatan sejarah pemuda kita yang telah berkorban demi bangsanya. Oleh karena itu, kita sepakat pemuda yang baik bukan pemuda yang pandai memakan, merasakan dan menyantap hasil jasa orng lain, tapi pemuda yang baik adalah pemuda yang pandai menanam jasa untuk orang lain, untuk rakyat dan umat seribu tahun yang akan datang.

Tapi hadirin, Jika melihat perkembangan pemuda kita, baik di majalah, surat kabar, televisi atau di media lainnya, banyak sekali pemuda-pemuda yang lemah ilmunya, lemah imannya, lemah ekonominya, lemah fisiknya, lemah mentalnya, dan yang lebih berbahaya adalah lemah moralnya. Sebagaimana raja pujangga dari Mesir ‘Ahmad Syauku’ bersyair :

إنما الأمم ما بقيت اخلا قهم # فان هموا ذهبت اخلاقهم ذهبوا

“sesungguhnya bangsa itu tergantung akhlaknya, jika baik akhlaknya maka baik pula bangsanya. Jika buruk akhlaknya hancurlah bangsa itu”.

Hadirin Hadirot Para Pemuda Harapan Bangsa yang Berbahagia…

Marilah kita bekali diri kita ini dengan iman yang kuat, ilmu yang luas, amal yang banyak dan akidah yng mantap sebagai bekal kita untuk memimpin bangsa dan agama dimasa mendatang sehingga kita memjadi pemimpin yang dicintai dan dihormati oleh rakyat dan umat yang pada akhirnya nanti negara akan menjadi negara yang ‘baldah thoyyibah subur makmur aman sentosa. Amin Yaa Robbal Alamin…

Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan. Terima kasih atas segala perhatiaanya, sampai jumpa dilain kesempatan pada acara dan gelombang yang sama.

Sampai jumpa dengan saya “Mukhyar Braja Musti al-Bagdadi Siregar” di SCTP untuk Kita semua…..

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

3.9 17 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Lainnya

Berita Lainnya

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x