Mengenal dan memahami orientasi pesantren sangatlah penting bagi santri, pendidik, dan walisantri. Pemahaman tentang pesantren yang setengah-setengah akan mengakibatkan salah pandang atau salah penafsiran tentang pesantrennya, tidak hanya melihat dari sisi luarnya saja, ” Jangan seperti kera ketika memakan buah manggis, yang digigit hanya kulitnya yang rasanya pahit, padahal dibalik kulit yang pahit tersebut terdapat isi buah manggis yang rasanya manis dan lezat ” ungkap Al-Ustadz Dzikri Nursyaban Mubarok, S.Ag saat memberikan khutbahnya, untuk mencegah dampak tersebut PM Mathlaul Hidayah Darussalam mengadakan Khutbatu-l-Arsy perdana pada Ahad (30/7) malam lalu.
Khutbatul Arsy diartikan secara bahasa sebagai khutbah yang tinggi, yang berarti khutbah yang sangat tinggi nilainya, sangat penting untuk disampaikan dan penting untuk dipahami oleh seluruh warga pesantren. Khutbah pengenalan tersebut tidak cukup diadakan hanya sekali, tapi harus dilakukan berkali-kali guna memberikan bekal kepada santri baru tentang kehidupan pesantren, mengingatkan semua tentang tujuan santri masuk pesantren, mengingatkan arti perjuangan, arti kehidupan dan arti keilmuan. Maka dari itu, kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun pendidikan baru.
Kegiatan ini diadakan selama dua hari, mulai dari Ahad (30/7) malam dan selasa (1/8), kegiatan diadakan di mesjid Yang di Hadirin oleh Santriwan dan Santriwati. Pekan perkenalan ini berlangsung dengan berbagai rentetan kegiatan seperti Perkemahan Khutbatul Arsyi berbagai perlombaan kesenian dan ketrampilan, Apel Tahunan PORSENI dan juga pentas seni (ALL STAR SHOW) sebagai puncak dari kegaitan pekan perkenalan.
