1. Berbedah Ikhlas
Yaa Raahmaan …Yaa Rahiim..
Tak lagi hanya di ucap kata..
Terus menyapa Mesra dalam Jiwa…
Kau yang di sana…
Dimanakah Suara SuciMu..
Tak hanya gejolak menghentakkan jiwa..
Ataupun melempar beribu lembar kusam tercela..
Terus mencari Jati diri yang sudah terpatri Rapi..
Hingga kembali berbenah ikhlas..
Menyapa dalam Senyum Suci…
2. Kesudahan Bahagaia Abadi
Tata titi hidup sejati
Tiada ada kemudian mati
Gunakan kesempatan sebelum kehilangan
Jangan sampek berkahir penyesalan tanpa kesudahan
Ada karena di adakan
Di ciptakan bukan kebetulan
Semua di rancang dan di rencanakan
Dialah tuhan maha pencipta semua keadaan
Kematian lebih dekat dari harapan
Lebih nyata dari pandangan
Hadapi dengan tenang penuh keyakinan
Percaya wasiat nabi akhir zaman
Apa yang di perintahlan adalah perintah tuhan.
3. Renungan Hidup
Dalam sajadah lusuh itu
Raga luluh lantah
Terkenang sudah yang lalu itu
Ketika lupa janji akan dihitung kelak
Dalam sajadah lusuh itu
Teriakan tak lagi terdengar
Mata sayu tak mampu melihat
Telinga terasa kehilangan pendengarannya
Ya allah
Ijinkan diri ini bersimpuh
Di sajadah panjang nan lusuh
Hamba seraya meminta dan meminta
Ampunkanlah segala dosa
Dalam sajadah lusuh
Renungan hidup aku torehkan
Di dinding dinding hatiku
Gemetar hati ini
Lemah segalanya
Membayangkan betapa celakanya diri
Tak mampu merenungi diri
Merenungi hidup
Wahai hati hati yang kosong
Kembali lah kepada cahaNYA
Bermunajatlah
Isi kekosongan itu degan wudhu-wudhu mu
Gemercik lantunan firman Nya Membelai lembut jiwa
Tenanglah…tenanglah Berlari lah kejar cahaya itu
Renunghan hidup Di sajadah lusuh itu
4. Lirihan Qalbu
Di sudut lakuna sukma
Semua berjalan dalam ketetapan-NYA
Ku berserah berpasrah pada-NYA
Jiwa raga dalam genggaman-NYA
Senandung lirih qalbu
Ku agungkan nama-MU
Ya Rabb luruhkan kerasnya hatiku
Agar diri tak angkuh & serakah
Senandung lirih qalbu
Berdzikirku mendekap cinta & kasih-MU
Hingga cinta-MJ segalanya bagiku
Tiada cinta seindah cinta-MU
Ya Rabb rengkuh jiwaku
Kala tersesat arah langkah hidupku
Curahkan slalu cahaya hidayah-MU
Tuk gelap jiwaku
5. Bercermin Pada Diri
Janganlah engkau sombong ketika engkau kaya
Jangan merasa bahwa engkau lebih baik dari yang lain
Jangan hardik para peminta
Dan jangan kasar pada ibu dan ayahmu
Bercerminlah pada diri mu
Siapa dirimu ? Apa yang kau lakukan selama di dunia
Jangan sombong dan congkak
Sesungguhnya tuhan menghukummu
Dengan kedudukan dan kekayaanmu
Tapi ingatlah akan tiba saatnya
Semua hilang seketika
Dan ketika itu waktu telah tiba
Tiada waktu untuk menyadari
Bahwa semua fartamogana
Sadarlah diri
Sebelum kain putih membalutmu
Orang orang memandikan jenazahmu
Sifat indivisualistis tidak akan ada gunanya
Sadarlah sadar takutlah ketika waktu itu tiba.
Aku malu ….Setiap kali aku melihat perjuangan nya
Aku cemburu mengapa hanya mereka
Mengapa bukan aku Pertumpahan darah yang mewarnai bumi anbia
Menggugah mujahid mujahidah
Ntah dari mana mereka datang
Kulihat ada sayap yang membawa tubuhnya melayang ke angkasa
Senyum dipenghujung perjuangannya
Seperti kilat dan cahaya abadi yang tidak bisa dilihat
Aku malu
Aku menangis
Perjuangan nya adalah akidahnya
Akidah dengan penawar surga
Surga yang menyerbak wangi dan ketenangan jiwa…