السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم.اللهمّ صلّ على اشرف خلقك محمّد. ولله الحمد وكفى. وسلام على عباده الّلذين اصطفى. واشهد ان لااله الاّالله وحده لاشريك له. واشهد انّ محمّدا عبده ورسوله. امّا بعد
Segala puji bagi Allah. Kepada-Nya kita panjatkan puja-puji syukur, memohon keridhoan, pertolongan dan meminta lautan ampunan. Dan kepada-Nya pula kita berlindung dari segala kejahatan jiwa dan keburukan amal prbuatan kita. Barang siapa mendapatkan petunjuk-Nya, niscaya Dia tak akan menyesatkannya, dan barang siapa tersesat, niscaya ia tak berpetunjuk.
Aku bersakasi bahwa tiada Tuhan selain Allah, serta tiada Dia bersekutu. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, hamba Allah dan juga kekasih Allah. Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah senantiasa tercurahkan kepada cahaya wajahnya, kelurganya, dan seluruh shahabatnya. Amma Ba’du.
Dibawah bayang fatamorgana problematika zaman yang suram, kemelut kehidupan yang tak menentu, krisis moral dan perkonomian dunia terus bergejolak, dan kondisi alam yang semakin meneteskan air mata kerusakannya, kebanyakan manusia hanya mengelus dadanya seraya meratapi nasib dam bertanya-tanya tentang masa depan perjalan detik-detik waktu mereka. Sering pula kita mendengar rintihan-rintihan dan jutaan keluh kesah dengan nada seakan menyerah dan berburuk sangka untuk setiap penetapan jaminan dan janji Allah swt. Keluh mereka terdengar ‘Ya Allah bagaimanakah saya dan langkah saya nanti’? satu kalimat yang terdenagar seperti nada seruan namun mengundang makna yang begitu luas jika dispesifikan. Padahal satu kalimat di atas seakan memilki makna yang kontra dengan firman Allah dalam surat Hud ayat 6 :
(…………………..)
Yang artinya : “ Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rizkinya, dan Dia mengatahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudh )
Hadirin Rohimakumullah Kaum Muslimin Wal Muslimat !
Katakan, kerjakan, dan pikirkanlah apa yang ada dihadapan kita saat ini. Penjelajahan alam pikiran kita tentang masa yang akan datang tak akan dapat kita gambarkan. Tentunya janganlah kita cemas untuk menghadapi masa depan. Karena baik atau buruk diri kita dimasa yang akan datang tergantung kepada kesungguhan, keuletan dan ketawakalan kita akan berbagai sisi yang menghadapi kita detik ini. Yang terpenting disaat kita melaksanakan macam-macam skenario Allah pada saat ini, yakinkan dalam hati tentang lautan dan limpahan rahmat, kasih sayang dan kekuasaan-Nya. Selalulah berprasangka baik kepada Allah. Karena prasangka Allah ada dalam prasangka hamba kepada-Nya.
Berbagai alasan yang menyebabkan cemasnya diri kita terhadap masa depan dilatar belakangi dengan miliaran versi atau pendapat. Namun diantara semua itu yang paling sering kita lihat atau bahkan pernah juga kita alami terangkum dalam 8 alasan.
1) Lemahnya keimanan dan kepercayaan kepada Allah swt
2) Kurangnya tawakal terhadap Allah
3) Terlalu sering memikirkan kejayaan dimasa yang akan datang yang diiringi dengan pola pikir yang negatif terhadap dunia dan seisinya
4) Rendahnya pemahaman tentang “kenapa manusia diciptakan”?
5) Selalu bergantung pada diri sendii dan orang lain tentang ruang lingkup pendapatan rizki, sehingga lupa menggantungkan dirinya kepada Allah
6) Mudah terpengaruh oleh bisikan-bisikan ketamakan, keserakahan dan ambisi yang berlebihan terhadap dunia
7) Meyakini bahwa rizki berada ditangan manusia
8) Penafsiran/prasangka atau konsepsi pikiran bahwa rizki berada dalam penentuan tinggi/rendahnya pendididkan.
Kekhawatiran akan masa depan memberikan dampak yang buruk. Ironisnya lagi sering kita mendengar tragedi-tragedi pembunuhan pihak orang tua kepada anaknya hanya karena kekhawatiran mereka terhadap masa depan anak-anak mereka. Padahal Allah menegaskan dalam untaian firman-Nya. (Al- Isra:13)
(…………………..)
Yang artinya: dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.
Hadirin Rohimakumullah Kaum Muslimin Wal Muslimat !
Ketahuilah jika perasaan ragu atau cemas terhadap masa depan karena kekurangan kepercyaan kepda Allah, maka akan berdampak negatif jika keberadaanya tertanam disetiap hati individu bangsa. Akar persoalan dari timbulnya kesenjangan-kesenjangan sosial pun berawal dari kecemsan terhadap masa depan, sehingga niat orang-orang awam menjadi begitu busuk. Akibatnya terjadi berbagai kejahatan atau pun sering kita mendengar banyakna manusia yang mengakhiri kehidupan mereka dengan bunuh diri.
Hadirin Rohimakumullah Kaum Muslimin wal Muslimat !
Perlu kita ketahui berbagai pemikiran dari bayang-bayang kita akan yang menghambat pembentukan masa depan :
1. Memikirkan hal-hal yang sulit dijangkau/sulit dicapai
2. Tergesa-gesa dan terburu-buru dalam memutuskan suatu perkara
3. Putus belajar atau tidak kembali mempelajari berbagai ilmu pengetahuan
4. Mempererat diri dari peluang yang tersdia
5. Mudah putus asa dan pesimis dalam berbagai hal
Yakinlah akan jaminan dan janji Allah untuk setiap hambanya. Sambutlah masa dengan kebaikan hal dan kepositifan pikiran kita terhadap Allah. Karena ketidak tahuan kita terhadap masa depan kita seperti halnya kebodohan kita tentang kapan, dimana, dan dalam keadaan bagaimana kita akan meninggal.
Pemikiran akan masa depan kita yang baik adalah disaat kita merasa cemas dan khawatir terhadap kehidupan kita di akhirat. Karena semua kecemasan tersebut insya Allah akan membawa kita untuk melakukan kebaikan untuk tabungan yang akan terpetik hasilnya dengan balasan yang tak terhingga.
Setiap rizki yana Allah anugrahkan, cara untuk mendapatkannya harus dengan berbagai usaha dan pengorbanan. Seperti halnya disaat kita akan membuka pintu yang terkunci, maka keberadaan kunci itu sangat dibutuhakan. Adapun kunci-kunci rizki adalah:
• Berpendirian teguh dan berjalan lurus
• Taubat dan memperbanyak istighfar
• Silaturahmi
• Menginfaqkan harta di jalan Allah
• Berbuat baik kepada kaum dhuafa
Diharapkan dari uraian ini, dapat menumbuhkan ketakwaan dan kepercayaan kita terhadap Allah swt. Karena maha suci Allah dari segala kecacatan. Dan maha agung Allah yang tak pernah menyalahi janji-Nya. Yang termaktub dalam jutaan untaian firman-Nya.
Dalam syair dikatakan :
“Puji Allah, karena rizki itu datang bukan karena permintaan,
Dan pemberian itu berdasarkan kepandaian atau kesopanan.
Jika Allah telah menakdirkan sesuatu yang engkau minta,
Suatu saat engkau akan menemukan kemudahan untuk meraihnya.
Namun jika Allah tidak menghendaki apa yang engkau minta, niscaya…. engkau tak akan pernah mendapatkannya, meskipun dengan bekerja keras”.
Tak ada sapa yang lebih indah dan mengandung limpahan makna kecuali ucap do’a yang selalu terpanjat kehadirat-Nya untaian harap, keridhoan yang selalu menjadi harapan terbesar umat islam. Demi tercapainya cita-cita tegaknya agama dengan kedamaian dan keadilan.
Maaf dari diri atas kekurangan, kelemahan dan ketidaksuratan penjabaran dari berbagai hal dan persoalan semoga dilain pertemuan, siapa pun kita yang hadir dalam pertemuan ini, mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya yang mampu merubah kita menuju kita yang bersemangat, baik hati dan tak mengenal kepesimisan.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته